Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan presiden pertama Indonesia Soekarno, dekat dengan wanita-wanita cantik. Mulai dari Ibu Inggit, Ibu Hartini, Ibu Fatmawati juga Ibu Ratnasari Dewi. Namun, ada satu sosok wanita yang paling dihormati Bung Karno semasa hidupnya yaitu Sarinah. Sarinah adalah Wanita desa yang menjadi pengasuh Soekarno saat kecil. Perkataan yang selalu diajarkan Sarinah pada Soekarno kecil adalah “Karno hal pertama kamu harus mencintai ibumu, lalu cintailah rakyat jelata serta cintai manusia pada umumnya”. Sarinah meninggal pada tanggal 28 Desember 1959. Beliau dimakamkan di pemakakan umum Kelurahan Kepatihan Kota Tulungagung, Jawa Timur.
Atas jasa-jasanya tersebut, Soekarno kemuian mengabadikan nama Sarinah dalam judul buku, pusat perbelanjaan, bahkan judul lagu.
1. Buku Sarinah
Setelah Indonesia merdeka, Soekarno mendirikan tempat kursus untuk wanita-wanita Indonesia. Bung Karno mengajarkan betapa pentingnya peran wanita dalam berjuang dan berpolitik.
Kumpulan materi kursus tersebut akhirnya dibukukan dan diberi judul 'Sarinah, kewadjiban wanita dalam perdjoeangan Repoeblik Indonesia'. Buku yang ditulis pada tahun 1963 tersebut diterbitkan Panitia Penerbit Buku-buku Karangan Presiden Soekarno, berisi 329 halaman.
"Apa sebab saya namakan kitab ini Sarinah? Saya namakan Kitab ini Sarinah sebagai tanda terimakasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kanak-kanak. Pengasuh saya itu bernama Sarinah. Dia mbok saya. Dia membantu ibu saya, dari dia saya menerima banyak rasa cinta, dan rasa kasih."
"Dari dia, saya mendapat banyak pelajaran mencintai orang kecil. Dia sendiri pun orang kecil. Tetapi budinya selalu besar."
"Moga-moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah." Demikian tulisan Soekarno dalam kata pengantar buku tersebut.
2. Pusat Perbelanjaan Sarinah
Pusat Perbelanjaan Sarinah dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada tahun 1967 oleh Bung Karno dengan tinggi 74 meter dan 15 lantai. Sarinah merupakan pusat perbelanjaan terbesar pertama sekaligus gedung pencakar langit pertama. Pusat perbelanjaan itu hingga saat ini masih ada yaitu di “Sarinah Thamrin”. Nama Sarinah diabadikan menjadi nama pusat perbelanjaan tersebut tak lain adalah sebagai bentuk rasa hormat Bung Karno pada Sarinah yang telah mengasuhnya saat kecil.
3. Lagu Sarinah
Nama Sarinah juga dituangkan dalam sebuah judul lagu Jawa berjudul “O Sarinah” yang dinyanyikan oleh Waldjinah. Penggalan lirik lagu “O Sarinah” sebagai berikut : ......... Sarinah ayu Awak' e lemu Ngguya ngguyu Opo gelem nah karo aku ......... Lagu “O Sarinah” tersebut merupakan sebuah penghargaan terhadap seorang Sarinah.
Selain diabadikan menjadi nama buku, pusat perbelanjaan dan lagu, nama Sarinah juga diadabidakan dalam judul lukisan, nama majalah dll. Begitulah ungakapan rasa hormat Soekarno pada Sarinah yang pernah menjadi pengasuhnya saat masih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Disini